Optimalkan Fungsi Sentra Kopi Banyorang, Kapus Diklat SDM Industri Kunjungi Bantaeng

Makassar - Sulawesi Selatan merupakan salah satu Provinsi di Kawasan Timur Indonesia yang memiliki potensi pengembangan kopi. Hal ini ditunjukkan dengan areal penanaman yang cukup luas serta keadaan agroklimatologi yang sangat mendukung. 

Kabupaten Bantaeng yang terletak di bagian selatan Provinsi Sulawesi Selatan dan memiliki ketinggian tempat bervariasi mulai dari 0–1500 meter di atas permukaan laut (mdpl) merupakan salah satu daerah penghasil kopi Robusta dan Arabika. Daerah-daerah penghasil kopi di Bantaeng tersebar di Kecamatan Tompobulu, Eremerasa, Bantaeng, Sinoa, dan Uluere.

Melihat potensi perkembangan kopi di Sulawesi Selatan cukup bagus, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia (Pusdiklat SDM) Industri, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian RI, bapak Saiful Bahri bersama rombongan mengunjungi Sentra Pengolahan Kopi Banyorang, Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan pada hari Kamis, 21/03/2023.

Kunjungan ke Sentra Pengolahan Kopi ini dalam rangka koordinasi industri terkait dengan pelaksanaan Diklat Pengolahan Kopi pada bulan Mei mendatang.

Tentunya diklat ini nantinya akan mengoptimalkan fungsi Sentra Pengolahan Kopi Banyorang sehingga mampu menjadi sumber pendapatan daerah dan menjadi salah satu Klaster Ekonomi Unggulan di Kabupaten Bantaeng.

Pada kunjungannya ini, bapak Saiful Bahri menyempatkan berdiskusi dengan pelaku IKM dan berkeliling melihat langsung proses penyortiran biji kopi, serta fasilitas sarana dan prasarana yang ada di Sentra Kopi Banyorang.

Sentra Penegolahan Kopi yang dibangun oleh Kementerian Perindustian ini, memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang cukup lengkap mulai dari tempat penjemuran, gudang, cafeshop, mesin sortir, mesin roasting, ruangan kantor dan pertemuan.

Selain melakukan kunjunga  di Sentra Kopi Banyorang, Kapus Diklat SDM Industri ini, juga melakukan kunjungan di Akademi Komunitas Industri Manufaktur Bantaeng dan juga Balai Diklat Industri (BDI) Makassar.(*)